, , ,

Satgas PPKS UIN Palopo Usut Oknum Dosen Diduga Lecehkan Mahasiswa

oleh -81 Dilihat

Wawasan Palopo – Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (Satgas PPKS) Universitas Islam Negeri (UIN) Palopo bergerak cepat mengusut dugaan kasus pelecehan seksual yang melibatkan seorang oknum dosen terhadap mahasiswanya. Kasus ini mencuat setelah laporan resmi masuk ke pihak kampus dan viral di media sosial, sehingga memantik perhatian luas dari kalangan civitas akademika maupun masyarakat umum.

Laporan Resmi Diterima Kampus

Ketua Satgas PPKS UIN Palopo, Nurhayati, mengungkapkan bahwa laporan dugaan pelecehan ini diterima pekan lalu. Satgas langsung melakukan koordinasi dengan pihak rektorat untuk menindaklanjuti laporan tersebut sesuai prosedur yang diatur dalam Permendikbudristek Nomor 30 Tahun 2021.

“Begitu laporan kami terima, kami langsung melakukan verifikasi awal dan pemanggilan terhadap pihak pelapor. Kami pastikan setiap laporan akan diproses secara transparan dan berpihak pada korban,” ujarnya, Sabtu (13/9/2025).

Proses Pemeriksaan Berjalan

Saat ini, Satgas PPKS sudah melakukan pemeriksaan terhadap korban serta beberapa saksi terkait. Oknum dosen yang diduga terlibat juga telah dijadwalkan untuk dimintai keterangan. Menurut Nurhayati, pihaknya menjamin proses pemeriksaan berjalan dengan prinsip kerahasiaan dan perlindungan terhadap korban.

“Satgas PPKS berkomitmen menjaga kerahasiaan identitas pelapor dan korban. Kami tidak akan membiarkan adanya intimidasi dalam bentuk apapun selama proses berlangsung,” tegasnya.

Satgas PPKS UIN
Satgas PPKS UIN

Baca juga: Tiga Kepala Dinas Kesehatan Diwisuda di UMB Palopo

Respons Rektorat UIN Palopo

Rektor UIN Palopo, Prof. Dr. Abdullah Karim, menegaskan pihaknya tidak akan menoleransi segala bentuk kekerasan maupun pelecehan seksual di lingkungan kampus. Ia menyerahkan sepenuhnya kepada Satgas PPKS untuk bekerja secara independen, dan hasil rekomendasi nantinya akan ditindaklanjuti secara administratif maupun etik.

“Kampus harus menjadi ruang aman bagi mahasiswa. Jika terbukti ada pelanggaran, kami akan memberikan sanksi tegas sesuai aturan yang berlaku,” tegas Abdullah.

Dukungan Mahasiswa dan Organisasi Eksternal

Kasus ini mendapat perhatian serius dari organisasi mahasiswa intra kampus maupun ekstra kampus. Mereka mendesak agar kampus bertindak tegas dan transparan. Beberapa LSM pemerhati perempuan dan anak di Palopo juga menyatakan siap mendampingi korban, baik secara psikologis maupun hukum.

“Kasus ini jangan sampai ditutup-tutupi. Harus ada langkah nyata agar kejadian serupa tidak terulang,” kata Indah, aktivis perempuan di Palopo.

Pentingnya Pencegahan di Lingkungan Kampus

Selain penanganan kasus, Satgas PPKS juga menekankan pentingnya langkah pencegahan melalui edukasi dan sosialisasi. UIN Palopo berencana menggelar workshop anti kekerasan seksual di fakultas-fakultas, serta membuka hotline pengaduan 24 jam untuk mempermudah pelaporan kasus serupa.

“Kami ingin mahasiswa merasa aman. Pencegahan sama pentingnya dengan penanganan,” jelas Nurhayati.

Publik Diminta Tenang

Meski kasus ini menjadi sorotan, pihak kampus meminta semua pihak menahan diri dan memberi ruang bagi Satgas PPKS bekerja secara profesional. “Mari kita percayakan proses ini. Yang terpenting adalah memastikan korban mendapat perlindungan dan keadilan,” tutup Rektor.

Indosat

No More Posts Available.

No more pages to load.