, ,

Plafon 4 Bulan Ambruk, Siswa SD di Palopo Terpaksa Belajar di Gudang Sekolah

oleh -29 Dilihat

Wawasan Palopo – Kondisi memprihatinkan dialami puluhan siswa di salah satu Sekolah Dasar (SD) di Kota Palopo. Sudah empat bulan terakhir, mereka terpaksa belajar di ruang gudang sekolah lantaran plafon ruang kelas ambruk dan belum mendapatkan perbaikan dari pemerintah.

Plafon Ambruk Akibatkan Kelas Rusak Berat

Peristiwa ambruknya plafon terjadi pada Mei 2025 lalu. Saat itu, hujan deras disertai angin kencang menyebabkan atap sekolah bocor dan merembes hingga plafon runtuh. Beruntung, tidak ada korban jiwa karena kejadian berlangsung di luar jam pelajaran.

Sejak insiden itu, dua ruang kelas tidak bisa lagi digunakan karena kondisi bangunan dianggap berbahaya. Meja dan kursi yang masih utuh dipindahkan ke gudang sekolah, dan di sanalah para siswa akhirnya melanjutkan kegiatan belajar mengajar.

Belajar di Gudang yang Sempit

Gudang yang digunakan hanya berukuran sekitar 3×5 meter, jauh lebih kecil dibanding ruang kelas. Akibatnya, siswa harus berdesakan dan tidak jarang sebagian duduk di lantai. Kondisi ruangan juga minim ventilasi sehingga terasa pengap, terutama saat cuaca panas.

“Anak-anak harus belajar di gudang yang seharusnya untuk menyimpan barang bekas. Mereka tidak nyaman, tapi tidak ada pilihan lain,” kata Nurhayati, salah seorang guru di sekolah tersebut.

SD di Palopo
SD di Palopo

Baca juga: Skandal Lobi Jabatan di Balik Pelantikan 59 Pejabat Eselon II DKI

Orang Tua Resah dan Kecewa

Para orang tua siswa mengaku kecewa dengan lambannya respons pemerintah daerah. Mereka khawatir kondisi tersebut akan mengganggu konsentrasi belajar anak-anak, bahkan bisa menurunkan kualitas pendidikan.

“Kami berharap pemerintah segera memperbaiki kelas yang rusak. Kasihan anak-anak, masa harus belajar di gudang berbulan-bulan?” ungkap Arman, salah satu wali murid.

Pihak Sekolah Sudah Ajukan Laporan

Kepala sekolah, Sudirman, menyatakan pihaknya sudah melaporkan kerusakan bangunan sejak awal kejadian ke Dinas Pendidikan Kota Palopo. Namun hingga kini, belum ada kepastian kapan perbaikan akan dilakukan.

“Kami sudah ajukan laporan dan permohonan perbaikan. Informasi terakhir, sekolah ini masuk daftar prioritas, tapi belum jelas kapan realisasinya. Kami hanya bisa menunggu,” jelas Sudirman.

Desakan Perbaikan Segera

Ketua Komite Sekolah menegaskan, kondisi ini tidak bisa dibiarkan terlalu lama karena bisa berdampak buruk pada anak-anak. Ia meminta pemerintah kota dan DPRD Palopo segera turun tangan mempercepat perbaikan infrastruktur sekolah.

“Pendidikan adalah hak dasar anak-anak. Jangan sampai mereka jadi korban kelalaian pemerintah,” tegasnya.

Harapan Siswa

Meski belajar dalam keterbatasan, semangat para siswa tetap tinggi. Mereka berharap bisa segera kembali menempati ruang kelas yang lebih layak dan nyaman.

“Saya ingin belajar di kelas lagi, supaya bisa duduk di meja dan tidak berdesakan,” ucap Aulia, salah seorang siswi kelas IV dengan polos.

Indosat

No More Posts Available.

No more pages to load.