Wawasan Palopo – Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Pemprov Sulsel) tengah menyiapkan program strategis untuk membuka kesempatan kerja bagi lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di luar negeri. Jepang dan negara-negara di kawasan Timur Tengah menjadi tujuan utama penempatan tenaga kerja terampil tersebut.
Peluang Besar bagi Lulusan SMK
Kebijakan ini lahir dari tingginya jumlah lulusan SMK di Sulsel setiap tahun yang belum sepenuhnya terserap oleh pasar kerja dalam negeri. Dengan membuka jalur kerja sama internasional, Pemprov Sulsel berharap lulusan SMK bisa mendapat pekerjaan yang sesuai keahlian sekaligus pengalaman global.
“Lulusan SMK di Sulsel memiliki keterampilan yang cukup baik, terutama di bidang teknik, perhotelan, kesehatan, dan tata boga. Negara-negara seperti Jepang dan Timur Tengah sangat membutuhkan tenaga kerja dengan skill seperti itu,” ungkap Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Sulsel.
Jepang dan Timur Tengah Jadi Tujuan Utama
Jepang sudah lama dikenal membuka peluang kerja bagi tenaga terampil asing, khususnya melalui program Specified Skilled Worker (SSW). Sementara itu, Timur Tengah, terutama Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Qatar, juga membutuhkan tenaga di sektor perhotelan, konstruksi, dan kesehatan.
“Kerja sama ini sedang kami matangkan, baik melalui lembaga resmi di tingkat pusat maupun mitra di luar negeri. Dengan demikian, anak-anak Sulsel yang berangkat bisa terlindungi dan tidak berisiko terjerat praktik tenaga kerja ilegal,” tambahnya.

Baca juga: Polres Palopo Respon Keluhan Warga Terkait Kebisingan Knalpot Brong
Seleksi dan Pelatihan Ketat
Sebelum diberangkatkan, para calon pekerja akan menjalani seleksi ketat, termasuk uji keterampilan, kemampuan bahasa, serta pelatihan budaya negara tujuan. Pemprov Sulsel menekankan pentingnya kesiapan mental dan etos kerja agar mereka dapat bersaing secara profesional.
“Kami tidak ingin ada lulusan SMK yang berangkat tanpa bekal yang cukup. Mereka akan dilatih bahasa Jepang maupun Arab, tergantung negara tujuan. Selain itu, akan dibekali pemahaman budaya kerja agar bisa cepat beradaptasi,” jelas Kepala Disnakertrans.
Dorongan untuk Menekan Pengangguran
Program ini sekaligus menjadi upaya nyata Pemprov Sulsel dalam menekan angka pengangguran terbuka di kalangan muda. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, lulusan SMK merupakan salah satu penyumbang angka pengangguran tertinggi di Indonesia.
“Dengan dibukanya jalur ini, anak-anak kita bukan hanya mendapatkan pekerjaan, tapi juga bisa meningkatkan kompetensi serta mengirim devisa bagi daerah dan negara,” tegas Sekretaris Daerah Sulsel.
Dukungan dari Masyarakat dan Dunia Pendidikan
Rencana ini disambut positif oleh berbagai kalangan, terutama pihak sekolah dan orang tua siswa. Mereka menilai program kerja ke luar negeri akan memberi motivasi baru bagi siswa SMK untuk lebih giat belajar dan meningkatkan kompetensi.
“Kalau ada jaminan perlindungan dan jalurnya resmi, tentu ini sangat baik. Anak-anak bisa mendapat pengalaman internasional, dan setelah kembali bisa membuka usaha sendiri atau berbagi ilmu di daerah,” ujar seorang kepala sekolah SMK di Makassar.
Harapan Terwujudnya Tenaga Kerja Unggul
Pemprov Sulsel optimistis program ini akan memberi dampak besar bagi peningkatan kualitas sumber daya manusia di Sulawesi Selatan. Ke depan, pemerintah berencana memperluas kerja sama dengan lebih banyak negara agar kesempatan semakin terbuka lebar.
“Sulsel harus melahirkan tenaga kerja unggul yang mampu bersaing di tingkat global. Bekerja ke Jepang dan Timur Tengah hanyalah langkah awal, kami akan dorong agar kerja sama serupa juga bisa dilakukan dengan negara-negara lain,” pungkas pejabat Pemprov Sulsel.