, , ,

Pembelaan Kampus di Palopo Usai Mahasiswanya Dituding Bayar Massa Rp 400 Ribu

oleh -77 Dilihat

Palopo – Sebuah isu mencuat di Kota Palopo setelah sejumlah mahasiswa dari salah satu perguruan tinggi dituding menyewa massa bayaran dengan imbalan Rp 400 ribu per orang untuk ikut dalam aksi demonstrasi beberapa waktu lalu. Dugaan tersebut segera memicu polemik dan sorotan publik. Pihak kampus pun akhirnya buka suara, membantah tudingan itu sekaligus memberikan klarifikasi resmi.

Isu Bayar Massa Mengguncang Lingkungan Akademik

Tudingan berawal dari beredarnya rekaman percakapan dan postingan media sosial yang menyebut adanya dugaan praktik membayar massa untuk ikut aksi. Dalam narasi yang tersebar, disebutkan bahwa mahasiswa yang menjadi penggerak aksi membagikan uang kepada kelompok masyarakat agar ikut serta meramaikan demonstrasi.

Kabar ini sontak menimbulkan kecurigaan publik terhadap integritas gerakan mahasiswa. Bahkan, sebagian pihak menilai aksi tersebut tidak lagi murni menyuarakan aspirasi, melainkan sarat kepentingan tertentu.

Klarifikasi dari Pihak Kampus

Menyikapi tudingan tersebut, pihak kampus tempat mahasiswa itu bernaung memberikan pembelaan. Melalui pernyataan resminya, rektor menegaskan bahwa tuduhan tersebut tidak benar dan sangat merugikan nama baik institusi.

“Kami sudah melakukan penelusuran internal. Tidak ada bukti valid yang menunjukkan mahasiswa kami membayar massa untuk aksi. Mahasiswa memiliki hak konstitusional menyampaikan pendapat, dan sejauh ini aksi yang mereka lakukan masih dalam koridor demokrasi,” jelasnya.

Kampus juga menilai, tuduhan itu sengaja digoreng untuk mendiskreditkan gerakan mahasiswa. Menurut mereka, mahasiswa yang turun ke jalan murni menyampaikan kritik terhadap kebijakan pemerintah, bukan karena bayaran.

Massa
Massa

Baca juga: Demo Ricuh di DPRD Palopo, 3 Polisi Luka-2 Orang Diamankan

Mahasiswa Ikut Angkat Bicara

Perwakilan mahasiswa yang dituding terlibat juga menyampaikan bantahan keras. Mereka menyebut isu bayaran Rp 400 ribu hanyalah fitnah yang dilontarkan untuk melemahkan semangat perjuangan.

“Kami berjuang karena kepedulian terhadap rakyat, bukan karena uang. Tuduhan ini sangat menyakitkan, apalagi sampai menyebut nominal tertentu. Kami tegaskan, aksi kami murni gerakan moral,” kata salah satu koordinator lapangan.

Mahasiswa juga meminta agar pihak-pihak yang menyebarkan isu hoaks tersebut segera mengklarifikasi dan tidak memperkeruh suasana.

Pengamat Minta Aparat Teliti Fakta di Lapangan

Menanggapi polemik ini, sejumlah pengamat menilai perlu adanya investigasi lebih lanjut. Menurut mereka, tudingan membayar massa berpotensi mencoreng nilai demokrasi dan merusak kepercayaan publik terhadap mahasiswa.

“Kalau tuduhan itu tidak benar, maka ini jelas bentuk pembunuhan karakter. Aparat dan pihak terkait sebaiknya turun memverifikasi fakta di lapangan. Jangan sampai isu liar ini dibiarkan berlarut-larut,” ujar seorang pengamat politik lokal.

Kampus Dorong Mahasiswa Tetap Fokus

Pihak kampus menegaskan, meskipun ada isu yang berkembang, mahasiswa diminta untuk tetap fokus pada esensi perjuangan akademik dan aksi yang beretika. Kampus juga berjanji akan mendampingi mahasiswanya jika tuduhan itu sampai menyeret mereka ke ranah hukum.

“Kami berdiri di belakang mahasiswa selama mereka berjuang dengan cara yang benar. Jangan sampai gerakan moral mahasiswa dikotori oleh hoaks yang sengaja dimainkan pihak tertentu,” tegas rektor.

Penutup

Kontroversi tudingan pembayaran massa Rp 400 ribu dalam aksi mahasiswa Palopo kini masih menjadi perbincangan hangat. Sementara pihak kampus dan mahasiswa bersatu membantah, publik menunggu klarifikasi lebih lanjut dari aparat berwenang untuk memastikan kebenaran isu tersebut. Satu hal yang ditekankan, kampus meminta agar masyarakat tidak mudah termakan isu yang belum terverifikasi, demi menjaga nama baik institusi pendidikan dan marwah gerakan mahasiswa.

Indosat

No More Posts Available.

No more pages to load.