, ,

“Oke Sappo”, Jembatan Baru Aspirasi Warga Palopo

oleh -65 Dilihat

Palopo – Warga Kota Palopo, Sulawesi Selatan, kini bisa bernapas lega dengan selesainya pembangunan jembatan baru yang diberi nama “Oke Sappo”. Jembatan ini bukan hanya sekadar infrastruktur penghubung, tetapi juga simbol terwujudnya aspirasi masyarakat yang sejak lama mendambakan akses jalan yang lebih mudah dan aman.

Aspirasi yang Lama Tersimpan

Pembangunan jembatan Oke Sappo bermula dari keluhan masyarakat di dua kelurahan yang selama bertahun-tahun kesulitan mengakses jalan utama. Sebelumnya, warga hanya mengandalkan jembatan kayu seadanya yang sudah rapuh dan membahayakan pengguna, terutama saat musim hujan.

“Sudah lama kami mengusulkan perbaikan. Syukur alhamdulillah, sekarang impian itu terwujud,” kata Arman, salah seorang tokoh masyarakat setempat.

Peran Pemerintah dan Dukungan Anggaran

Proyek pembangunan jembatan ini merupakan hasil sinergi antara pemerintah daerah dengan DPRD Palopo. Aspirasi warga kemudian ditampung dalam program pembangunan infrastruktur yang didanai melalui APBD.

Wali Kota Palopo dalam peresmian jembatan menegaskan bahwa pembangunan Oke Sappo menjadi bukti nyata kehadiran pemerintah dalam menjawab kebutuhan masyarakat. “Jembatan ini adalah wujud nyata dari aspirasi rakyat yang kami perjuangkan bersama. Kami ingin setiap pembangunan benar-benar bermanfaat langsung bagi warga,” ujarnya.

Oke Sappo
Oke Sappo

Baca juga: Dapur MBG Pertama Tana Luwu Hadir di Palopo, Layani 3.000 Anak Sekolah

Manfaat Ekonomi dan Sosial

Dengan panjang sekitar 40 meter dan konstruksi beton kokoh, jembatan Oke Sappo diproyeksikan membawa banyak manfaat. Tidak hanya memudahkan mobilitas warga antar-kelurahan, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru.

Pedagang kecil yang sebelumnya kesulitan membawa dagangan kini lebih mudah menjangkau pasar. Anak-anak sekolah pun dapat berangkat dengan aman tanpa rasa khawatir melintasi jembatan.

“Sekarang motor bisa lewat dengan lancar, kami lebih cepat ke kota. Dagangan sayur dan ikan tidak lagi harus dipikul jauh-jauh,” ungkap Siti, salah satu pedagang yang sehari-hari melewati jembatan tersebut.

Simbol Gotong Royong

Nama “Oke Sappo” sendiri dipilih sebagai simbol kebersamaan dan gotong royong. Dalam bahasa lokal, “sappo” bermakna tumpuan atau penopang, yang mencerminkan harapan bahwa jembatan ini dapat menjadi penopang kehidupan sosial-ekonomi masyarakat Palopo.

Pembangunan jembatan juga melibatkan partisipasi warga, baik dalam bentuk gotong royong membersihkan area sekitar maupun mengawal jalannya pembangunan agar tepat sasaran.

Harapan ke Depan

Meski pembangunan jembatan sudah selesai, warga tetap berharap pemerintah terus memperhatikan perawatan infrastruktur tersebut. Mereka tidak ingin jembatan megah ini mengalami kerusakan karena kurang pemeliharaan.

“Harapan kami jembatan ini dirawat dengan baik, sehingga bisa digunakan sampai puluhan tahun ke depan,” kata tokoh pemuda setempat.

Penutup

Jembatan Oke Sappo di Palopo kini menjadi bukti nyata bagaimana aspirasi masyarakat yang diperjuangkan bersama pemerintah dapat berbuah manis. Lebih dari sekadar infrastruktur, jembatan ini adalah simbol kebersamaan, semangat gotong royong, dan tumpuan harapan warga untuk masa depan yang lebih baik.

Indosat

No More Posts Available.

No more pages to load.