, ,

Menkeu yang Baru Optimis Pertumbuhan Ekonomi 6,5 hingga 6,7 Persen

oleh -61 Dilihat

Palopo – Menteri Keuangan (Menkeu) yang baru dilantik menyampaikan optimismenya bahwa perekonomian Indonesia mampu tumbuh pada kisaran 6,5 hingga 6,7 persen dalam beberapa tahun mendatang. Keyakinan ini didasarkan pada stabilitas fiskal yang terus terjaga, dukungan investasi, serta kinerja konsumsi domestik yang tetap kuat meski di tengah tantangan global.

Fokus pada Konsolidasi Fiskal

Dalam pidato perdananya, Menkeu menyebut bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) akan dikelola secara disiplin untuk menjaga kredibilitas fiskal. Menurutnya, defisit APBN tetap dikendalikan di bawah 3 persen, namun ruang belanja produktif akan diperluas demi mendukung pembangunan infrastruktur, pendidikan, kesehatan, dan transformasi ekonomi hijau.

“Kita harus memanfaatkan momentum kepercayaan global terhadap Indonesia. Fiskal harus sehat, tetapi juga fleksibel untuk mendorong pertumbuhan ekonomi,” ujarnya.

Peran Investasi dan Hilirisasi

Selain menjaga fiskal, Menkeu baru juga menekankan pentingnya hilirisasi industri dan arus investasi asing sebagai pendorong utama pertumbuhan. Pemerintah berkomitmen menciptakan iklim investasi yang ramah, transparan, dan berdaya saing tinggi.

“Kita tidak bisa hanya bergantung pada komoditas mentah. Hilirisasi akan menambah nilai tambah sekaligus membuka lapangan kerja baru. Ditambah dengan investasi asing yang masuk, kita yakin pertumbuhan 6,5–6,7 persen itu realistis,” jelasnya.

Menkeu yang Baru
Menkeu yang Baru

Baca juga: “Oke Sappo”, Jembatan Baru Aspirasi Warga Palopo

Dorong Konsumsi Domestik

Menkeu juga menilai konsumsi masyarakat akan tetap menjadi tulang punggung pertumbuhan ekonomi. Dengan menjaga daya beli, menekan inflasi, serta menyalurkan bantuan sosial yang tepat sasaran, konsumsi diperkirakan mampu menopang perekonomian nasional.

“Kunci utamanya adalah memastikan masyarakat punya daya beli. Ketika inflasi terkendali dan lapangan kerja bertambah, konsumsi otomatis meningkat,” tambahnya.

Tantangan Global Masih Mengintai

Meski penuh optimisme, Menkeu juga mengingatkan bahwa ketidakpastian global, seperti gejolak geopolitik, harga energi, dan ancaman krisis pangan, masih menjadi tantangan nyata. Oleh karena itu, strategi kebijakan fiskal dan moneter akan terus dikoordinasikan agar stabilitas tetap terjaga.

“Kita harus waspada, tetapi juga tidak boleh kehilangan momentum. Indonesia sudah terbukti tangguh menghadapi krisis, dan kita bisa melompat lebih tinggi,” katanya.

Respon Positif Pelaku Usaha

Pernyataan optimis Menkeu baru ini mendapat sambutan positif dari kalangan pelaku usaha. Ketua Kadin Indonesia menyebut target 6,5–6,7 persen memang menantang, tetapi bukan mustahil dicapai dengan sinergi antara pemerintah dan dunia usaha.

“Pemerintah harus konsisten mendukung iklim usaha yang sehat. Jika regulasi dipermudah dan infrastruktur terus diperbaiki, pelaku usaha siap berkontribusi,” ujarnya.

Penutup

Optimisme Menkeu baru memberi harapan bahwa Indonesia bisa melangkah lebih jauh menuju pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan. Dengan kombinasi strategi fiskal disiplin, dorongan investasi, hilirisasi industri, dan penguatan konsumsi masyarakat, target pertumbuhan 6,5–6,7 persen menjadi tantangan yang penuh peluang bagi bangsa Indonesia.

Indosat

No More Posts Available.

No more pages to load.